Akhir-akhir ini tema Penipuan berkedok
hipnosis atau sering disebut kejahatan hipnotis mulai marak kembali
terjadi. Terlebih telah kita ketahui bersama sebentar lagi liburan
lebaran dan Mudik segera tiba. Beberapa tv swasta pun mulai
mendiskusikannya. Bahkan sampai mengundang tokoh-tokoh
Hypnotist-Hypnotherapis Indonesia untuk menjelaskan bagaimana proses
menghadapinya. Bisa jadi untuk mengatasi kejahatan hipnotis di sekitar
kita para sahabat sudah penah membacanya. Namun dalam kesempatan ini
saya kembali ingin berbagi dan melengkapi Tips yang sudah ada supaya
anda lebih mudah memahaminya dan membuat anda nyaman ketika anda mudik
nantinya.
Sebelum saya memberikan tips tentang
cara menghindari kejahatan Hipnotis, mungkin ada baiknya saya
menyampaikan tentang Proses Hipnotis. Hypnosis pada dasarnya bisa
terjadi pada semua orang. Akan tetapi tidak semua orang cepat dapat
dihipnosis dengan mudah. Menurut SHSS (Stanford Hypnosis Susceptibility
Scale) dari sekumpulan orang ada 10% yang mudah dihipnosis, 85% sedang
dan 5% itu sulit. Oleh karena itu biasanya pelaku Kejahatan Hypnosis
mencari orang-orang yang masuk dalam kategori 10% untuk menjadi
korbannya.
Bagaimana kita mengetahui siapa saja yang mudah dihipnosis?
Untuk mengetahui yang mudah dihipnotis,
biasanya pelaku kejahatan melakukan pengamatan dan test terlebih dahulu.
Dari pengamatan itulah pelaku bisa mengenal korbannya karena biasanya
mereka telah mengetahui ciri-ciri sang korban tentunya.
Ciri pertama yang mudah diketahui dari
orang yang mudah dihipnotis adalah mereka yang sedang BENGONG. Karena
mereka yang sedang BENGONG sebenarnya mereka sedang mengalami kondisi
“blank state” atau keadaan fikiran kosong, blank serta tidak berfikir
logis. Sehingga biasanya pelaku kejahatan memanfaatkan kondisi tersebut
dengan menepuk pundaknya sehingga korban menjadi kaget. Kondisi kaget
itulah yang kemudian dimanfaatkan si Pelaku untuk menanamkan informasi
palsu. karena ketika kaget maka seseorang mudah dipengaruhi.
Ciri kedua adalah mereka yang sedang
BINGUNG. Karena mereka yang sedang bingung biasanya fikiran kita
mengalami kelelahan sehingga sulit berfikir logis. Mungkin anda pernah
menyimak ketika penjual makanan sedang sibuk melayani pelanggan mereka
sering salah melakukan pengembalian. Hal ini disebabkan mereka sedang
mengalami kondisi bingung karena sibuk. Nah kondisi bingung inilah yang
dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan
aksinya Seperti kasus yang terjadi di Lampung contohnya, dimana si
pelaku membuat para karyawan disana kebingungan. Sehingga dengan
memanfaatkan kondisi bingung para karyawan itulah maka pelaku bisa
memperdaya korbannya
Ciri ketiga adalah mereka yang sedang
mengalami emosi berlebihan. mereka yang sedang mengalami emosi
berlebihan, fikiran nya kesulitan untuk berfikir logis. Sehingga sugesti
yang salah bisa membuat orang melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan akal sehat.
Ciri keempat adalah ketika seseorang
telah mengatakan bahwa dia ikhlas untuk dihipnosis. Nah inilah yang
biasanya digunakan oleh Para The Real Good Hipnotist untuk proses
terapi ataupun untuk pertunjukan. Karena pada prinsipnya Hipnosis hanya
terjadi karena orang tersebut telah mengizinkan dirinya untuk
dihipnosis.
Prosedur HipnosisProses Hipnosis secara singkat adalah
1. Pendekatan
Ini adalah proses dimana sang
penghipnosis melakukan pendekatan dengan clientnya. Dalam proses
hypnosis untuk dalam pertunjukan panggung atau prosers terapi ,
Pendekatan dilakukan dengan menyuruh klien untuk melakukan test
tertentu. Tujuan dari proses pendekatan ini adalah menanamkan
kepercayaan kepada sang penghipnosis serta membentuk keterhubungan
emosi. Sedangkan para pelaku kejahatan hpnotis biasanya mereka melakukan
proses ini dengan berkenalan, menyampaikan informasi yang memberikan
efek emosi tertentu (empati/euforia) atau bisa juga dengan membuat
korbannya bingung. Efek Emosi yang sering kita dengar adalah dengan
memberikan informasi bahwa seseorang telah mendapatkan hadiah MOBIL,
MOTOR, UANG atau bisa juga berupa informasi yang menyedihkan seperti
KECELAKAAN, PENIPUAN dan sejenisnya. Sehingga dengan emosi berlebihan
itulah yang dimanfaatkan oleh Para Pelaku untuk menaruh
simpati/membentuk keterhubungan emosi sehingga nantinya sang korban mau
mengikuti apa yang pelaku perintahkan.
2. Sugesti
Dalam proses hypnosis klinik(terapi)
atau pertunjukan, client diminta untuk melakukan hal tertentu. Seperti
tidur, melakukan aksi atau sejenisnya. Dalam proses kejahatan hipnosis
juga demikian. Dimana Setelah sang client sudah terbentuk ikatan emosi,
biasanya pelaku menyuruh korbannya untuk mengikuti perintah yang
sederhana terlebih dahulu sambil memperkuat keterhubungan emosi yang
terjadi. Semakin sang korban menuruti perintah pelaku maka semakin sulit
korban melepaskan diri dari jeratan pelaku tersebut. Proses sugesti
yang disampaikan oleh pelaku kejahatan biasanya berlangsung dengan cepat
sekali dan beruntun seolah membuat korbannya tak diberi kesempatan
memikirkan yang lainnya. Karena jika ada delay 10 detik -5 menit saja
itu membuat sang korban menyadari apa yang terjadi. Dan akal sehatnya
kembali bekerja.
3. Terminasi
Yaitu proses pengakhiran hypnosis yang
biasanya dengan memberikan sugesti untuk melupakan yang telah terjadi
dalam proses kejahatan hipnotis. Atau kalau dalam terapi dengan membuat
seseorang tersadar dengan penuh semangat dan percaya diri. Untuk
mudahnya memahami proses tersebut saya ingin bercerita tentang sahabat
saya di Jawa Barat yang mengalami penipuan berkedok
Hipnosis.
1. Kawan saya ini ditelpon oleh
seseorang yang tidak dikenal bahwa dia mendapatkan hadiah senilai 100
juta rupiah. Dari emosi yang didengar melalui tanggapan kawan saya
inilah sang penghipnosis tahu bahwa kawan saya bisa menjadi korban.
Karena orang yang euforia biasanya mengatakan “wow luar biasa” atau
“Gembira luar biasa”. Inilah yang tahap Pendekatan yang digunakan oleh
Pelaku untuk memunculkan efek Emosi berlebihan.
2. Ketika kawan saya dalam keadaan
eforia inilah kemudian dia diminta untuk pergi ke ATM dan dia pun
mengiyakan untuk pergi ke ATM. Selanjutnya kawan saya berturut turut
untuk mengikuti permintaan pelaku mulai dari Memasukkan Kartu, memencet
PIN, Mengecek saldo dan mengeluarkan kartunya kembali.Perintah
berulang-ulang yang dituruti oleh kawan saya inilah yang membuat kawan
saya semakin terjerat oleh pelaku. Hingga akhirnya kawan saya diminta
untuk memasukkan kembali kartu BCA nya dan memasukkan pinnya. Lalu kawan
saya diberitahu bahwa hadiah telah dikirimkan sehingga untuk dana itu
masuk ke rekeningnya maka kawan saya ini diminta untuk menginput dua
kode verifikasi. Dengan lihainya, pelaku menggiring kawan saya untuk
menekan tombol bawah paling kanan lalu menekan tombol kedua sebelah
kanan yang diikuti memasuki kode verifikasi pertama, kemudian kawan saya
ini diminta kembali menekan tombol kedua sebelah kanan dan diminta
untuk memasukkan kode verifikasi kedua. Lalu kawan saya diminta kembali
menekan tombol kedua sebelah kanan sebanyak dua kali sampai keluar
kertas. Lalu Kawan saya diberi tahu bahwa kertas itu berisi kode rahasia
verifikasi sehingga harus dimusnahkan. Setelah itu disampaikan bahwa
dana telah berhasil dikirimkan dan kawan saya diminta untuk keluar dari
ATM.
Apakah anda tahu apa yang terjadi dengan kawan saya?
Yah, seperti yang anda duga bahwa kawan
saya tanpa sadar malah telah melakukan proses transfer ke rekening
pelaku. Mungkin anda kebingungan mengapa teman saya mau melakukannya.
Hal ini ada tiga hal yang membuat kawan saya terjebak dalam proses
penipuan tersebut :
1. Kawan saya mengalami Euforia berlebihan2. Kawan saya langsung mengikuti perintah ke ATM tanpa memverifikasi terlebih dahulu
3. kawan saya mengikuti perintah pelaku yang berulang-ulang tanpa bertanya.
Tiga unsur inilah yang membuat kawan saya terjebak dalam kejadian tersebut.
Setelah mengetahui proses Hipnotis dan
analisa kejadian penipuan yang telah terjadi, Setidaknya berikut tips
yang bisa anda lakukan untuk menghindari kejahatan Hipnotis.
1. Waspada dengan orang yang baru dikenal.
Waspada bukan berarti curiga. Atau
berprasangka buruk. Kita tetap welcome dengan siapapun. Namun waspada
juga perlu dilakukan. Namun jangan berlebihan. Sebab jangan sampai orang
yang ternyata hendak memberikan rizki kepada kita terus terlalu kita
waspadai lantas dia gak jadi memberikan rizki lagi. So be proporsional
2. Hindari melihat wajah lawan bicara kita langsung.
Mungkin ini kali, sebabnya seorang
muslim diminta untuk gawdhul bashar. Karena mata kita juga menjadi kunci
untuk memasuki wilayah hipnotis secara tidak langsung. Karena dari mata
seorang hipnotis bisa mengetahui apakah seseorang itu sugestible atau
tidak. Salah satu ciri mereka yang 10% mudah dihipnotis, pandangannya
kosong alias bengong.
3. Every Hypnosis is self hypnosis.
Setiap hipnotis sebenarnya adalah
menghipnotis diri sendiri. Lalu kenapa ada orang yang mau dihipnotis?
Sebenarnya bukan dia mau dihipnotis, karena disinilah lihainya sang
Pelaku untuk membuat sang korban menyetujui apa yang dia sampaikan.
Sehingga dengan mudahnya, sang korban dijebak untuk menyetujui setiap
proses yang telah dilakukan. So usahakan dengan orang yang baru dikenal
untuk tetap waspada yah seperti di tips nomer 1
4. Lebih dekat kepada Sang Pencipta.
Kita tidak bisa menafikkan adanya unsur
gendam atau forcing power dengan energi. Ada bagian dari pelaku jalanan
yang menggunakan hipnosis dengan bantuan dunia ketiga, energi atau
apapun namanya. Biasanya anda tiba-tiba mengantuk atau sering kali
menguap di tengah keramaian. Untuk menghadapi hal ini, usahakanlah untuk
perbanyak zikir/berdoa kepada Tuhan. Dan minumlah air putih, serta
fokuskan diri anda ke external seperti membaca buku atau membaca kitab
suci itu lebih baik sehingga membuat anda untuk tetap waspada.
5. Hindari keramaian yang berfokus kepada satu kejadian jika
memungkinkan.
Konsep jualan tukang obat jalanan
sebenarnya juga termasuk proses hipnosis juga. Dimana Ketika tukang obat
berjualan tiba-tiba datang 5 orang yang membeli secara bergantian dan
mengatakan bahwa sang tukang obat jempolan sehingga membuat orang
disekitarnya percaya bahwa obat itu manjur. Padahal kelima orang
tersebut adalah rekanan sang tukang obat yang pura-pura membeli.Ketika
ada calon pembeli yang awalnya tidak tertarik. Oleh karena itu
berhati-hatilah ketika anda di bus, kereta atau keramaian dimana banyak
orang membeli barang tertentu, belum tentu barang itu bagus karena hanya
memanfaatkan kebingungan dan efek euforia semata.
6. Biasakan untuk bersama dengan kawan
anda di tengah keramaian. Sehingga setidaknya ada yang menjaga anda
ketika anda terhipnosis. Terutama Untuk mereka yang latah, suka kagetan,
gampang pingsan, sebisa mungkin untuk bersama orang-orang yang anda
percaya, karena bisa jadi mereka termasuk yang sangat mudah dihipnosis.
7. Jangan mudah percaya ketika
mendapatkan sms hadiah, email hadiah atau sejenisnya. Baik melalui
elektronik maupun telepon langsung. Terlebih ketika anda merasa kan ada
keganjilan segera hubungi yang berwenang. Satu hal yang pasti, ketika
anda mendapatkan hadiah yang pertama ditanya bukanlah nomor rekening
anda atau ATM anda, melainkan nomer KTP anda. Waspadai orang yang
meminta anda langsung ke ATM. Kalau ada yang seperti itu sebaiknya ajak
langsung untuk ketemuan.
8. Jangan biarkan diri anda Bengong
Ketika anda bengong maka anda sangat
mudah dipengaruhi oleh orang lain. Apalagi ketika anda ditepuk pundaknya
dan anda kaget. Maka anda tidak sempat berfikir untuk menepuk balik
seperti mitos yang sering kita dengar. Dan ketahuilah ketika anda
bengong itulah maka diri anda akan memasuki kondisi blank selama 2-10
detik. Waktu kondisi anda blank itulah yang digunakan oleh pelaku
kejahatan untuk memberikan informasi palsu
9. Jangan biarkan diri anda Bingung
Berhati-hatilah dengan orang yang
bertanya kepada anda dengan cepat atau menyuruh anda melakukan kegiatan
tertentu tanpa memberikan kesempatan anda melakukan yang lain. Jika itu
terjadi maka sebenarnya pelaku sedang berusaha membuat anda bingung dan
panik. Sehingga ketika anda bingung dan panik itulah anda menjadi tidak
waspada dan mudah dipengaruhi
10. Ketika anda tiba-tiba anda tersadar
bahwa anda sudah berada di dalam proses hipnotis. Jangan panik. Yang
perlu anda lakukan adalah katakan dalam diri ”saya akan menghitung 1,2, 3
dan dalam hitungan ketiga saya akan tersadar ” Langsung putuskan
hubungan anda dengan pelaku, menutup telepon atau lari menuju tempat
yang aman. Atau anda boleh saja untuk diam sejenak mengulur waktu.
Karena dengan diam sejenak dan mengulur waktu itulah anda akan kembali
tersadar dengan sendirinya. Untuk lebih jelasnya tentang cara terakhir
ini, saya biasa membahasnya lebih lanjut dalam seminar/training yang
saya adakan.
“Ingat, kejahatan terjadi bukan hanya
karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan.
WASPADALAH, WASPADALAH!”
(Bung Napi)
Semoga tips sederhana yang saya sampaikan kali ini memberikan banyak
manfaat dan berguna untuk menjaga anda dari kejahatan yang mengintai
saat ini.Salam berbagi senantiasa
0 komentar:
Post a Comment